COMPLICATED 3

COMPLICATED...!! 3








Oh tuhan yang bener saja, apakah gadis manis seperti aku ini memang selalu hidup malang??? Dalam sehari saja sudah 4 hal menyebalkan terjadi padaku. Hidupku benar-benar terkutuk sekali.... TT__TT..... 
Duh ingin rasanya aku berlari kencang dari rumah ini dan pergi jauh dari hadapan orang itu, sungguh sangat menyebalkan.. 


"selamat malam cucuku sayang...." Ucap sebuah suara yang menghentikan lamunanku dan aku sadar suara siapa itu "ma...malaam nenek Yung" balasku tergagap-gagap akibat shock yang melandaku. Sebenarnya apa yang dilakukannya di sini? Hidupku akan hancur sebentar lagi....:((((( 
Aku meninggalkan mereka yang entah sedang membicarakan apa, di saat seperti ini aku lebih baik bersantai ria di kamar tercintaku...


Setelah beberapa menit aku merebahkan diriku, terdengar suara ketukan halus dari depan pintu. Dengan ogah-ogahan aku membuka pintu dan mendapati nenek Yung tersenyum sinis padaku entah apa yang sedang di pikirkannya sekarang ini. 


"ne...nenek??!!! Apa yang kau lakukan di kamarku???" tanyaku yang membuatnya mengerutkan kening  
"tidak bisakah kau lebih sopan kepada orang tua sepertiku?" balasnya dengan nada tidak kalah menyebalkannya denganku 
"selamat malam nenek Yong ada perlu apa nenek ke kamarku?" kataku dengan senyum yang sangat ku paksakan 
"hmm..begitu baru bagus harus kau pertahankan sikap itu..."balasnya seraya masuk ke kamar. Dan apa katanya 'pertahankan' tidak akan dan tidak akan pernah. 
"kamarmu tidak rapih Yoona, dan kau seharusnya menata sepatumu di rak sepatu bukannya di berantakan seperti ini... 
Dan apa itu? Kau memakai sepatu ketika sedang tidur? Itu tindakan yang sangat tidak baik Yoona......blah blah..." 


Ku biarkan saja nenek tua menyebalkan itu berbicara seenaknya. Orang tuaku saja tidak protes dengan keadaanku yang seperti ini kenapa dia malah menceramahiku seperti ini. Menyebalkan sekali...

"Yoona....apa kau tidak mendengarkanku?" tanyanya sambil memukul pundakku, dan akupun tersentak kaget. 
"aku mendengarkanmu wahai nenekku yang tercinta.." balasku dengan senyum penuh arti yang sudah bisa ditebak sangat amat palsu. 
"ya sudahlah, rapikan dirimu dan kemas barangmu kau akan pergi ke rumah nenek hari ini" belum sampat aku memprotes keputusan sepihaknya itu dia sudah membanting pintu kamarku tepat di depanku. Ugh mengesalkan sekali......


Aku sangat tidak terima dengan keputusan yang sepihak ini, harus ku bicarakan dengan orang tuaku. Aku langsung berlari ke arah kamar mereka, tapi belum sempat ku ke kamar mereka aku tak sengaja mendengar percakapan orang tuaku dengan nenek Yong di ruang tamu. 


"tidak bisakah keputusan kepindahan ini dibatalkan?"tanya bundaku dengan penuh emosi 
"tidak bisa, jika kalian ingin keputusan kepindahan ini dibatalkan kalian harus cepat melunasi hutang kalian padaku."jawab nenek sinis 
"jadi semua ini hanya karena uang yang kami pinjam pada ibu waktu memasukkan Yoona sekolah?"tanya bunda setengah terkejut 
"i..iya"jawab ayahku singkat 
"akan ku bayar, barapa yang ibu minta?"tanya bundaku dengan lantang 
"kau tidak akan bisa membayarnya"jawab nenek percaya diri 
"karena suamimu itu sudah menandatangani kontrak" lanjut nenek dengan percaya diri 
"ko..kontrak? Kontrak apa?"tanya bundaku bingung













======================= FLASH BACK===========================










3 TAHUN YANG LALU
Yoona's father POV




Ini semua gara-gara karyawan tak berguna itu. Kalau bukan karenanya pasti perusahaanku tak akan berjalan seperti ini. Apa yang harus kulakukan? 
Haa baiklah aku akan ke rumah ibu. Aku harus cepat sebelum bayas pembayaran uang pangkal sekolah Yoona habis. Aku berjalan menyusuri jalan dan akhirnya sampai di rumah bertingkat bercat putih keemasan. Rumah ibu, ya ini rumah ibu yang sudah lama tak kukunjingi karena sifatnya yang sangat kikir itu. Entah mengapa aku memiliki ibu bersifat seperti itu. Apa yang ku katakn barusan, ini sungguh bukan diriku kataku sambil mengeleng-gelengkan kepalaku. 


Akhirnya aku sampai di depan pintu rumah ini dan langsung mengeuknya dengan berat hati. Beberapa menit kemudian seseorang membukakan pintu, dan ternyata itu adalah pak Lee kepala pelayan di rumah ini. 


"selamat siang tuan" katanya dengan ramah ke arahku 
"siang pak Lee, apa ibu ada?" tanyaku 
"ada, silahkan ikuti saya" 
"baik" 


Setelah aku di ajak berputat-putar selama beberapa menit oleh pak Lee akhirnya aku sampai juga di depan pintu kayu yang sangat elegan dan tinggi. Ini adalah ruang kerja ibu. Tak akan ku lupakan ruangan ini. Ternyata masih sama seperti dulu. 
"silahkan masuk tuan"
Setelah dipersilahkan masuk akhirnya aku memasuki ruangan kerja ibu dengan hati yang sangat berdebar. 
"siang ibu" sapaku pada ibu yang sedng duduk menghadap jendela di belakangnya 
Ruangan ini sangat besar dan elegan. Warna catnya putih dengan cirak emas di setiap pojok ruangan, ditambah lagi dengan furniture yang sangat elegan membuat ruangn ini tampak sangat berkelas. 


"tak kuduga kau datang secepat ini, apa yang kau inginkan?" Tanya ibu dengan nada meremehkanku seperti biasanya 
"ibu pinjamkan aku uang. Ini untuk keperluan sekolah cucumu" pintaku 
"baik akan ku pinjamkan, tapi dengan syarat" 
"apa??" 
"kau harus mau menandatangani kontrak yang isinya adalah menyerahkan Yoona kepadaku untuk ku asuh setelah dia lulus sekolah. Bagaimana?" Tanya ibu dengan nada yang menyebalkan luar biasa 
"ba...baiklah akan kulakukan apapun kemauan ibu" jawabku dengan berat hati 
"kalau begitu tanda tangani kertas pernyataan ini!" perintah ibu 


Aku mengambil kertas tersebut lalu menandatanganinya dengan tangan bergetar. Senyum merekah terkembang di bibir manis ibu yang beranjak dari kursi untuk mengambil kertas tersebut. ibu lalu menyuruh pak Lee untuk mengantarkanku pergi dari ruangan ini. 
Perasaan bersalah dan sedih berkecamuk di hatiku, apakah yang aku lakukan ini benar atau salah aku tidak tau. Aku hanya bisa berharap bahwa semua ini adalah yang terbaik.











====================END OF FLASH BACK=====================

















Yoona's POV











"ke...kenapa kau lakukan itu?" Tanya bundaku dengan suara bergetar 
"ini semua demi kebaikan putri kita" 
"tapi seharusnya kau bicarakan dulu denganku, tidak seperti ini" isak bundaku akhirnya 
"sudah cukup!!! Hentikan" kata nenek 
"Yoona tetap pergi bersamaku maka hutang kalian akan kuanggap lunas" kata nenek dengan tegas 
Aku mendengar perdebatan tentang diriku, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus berontak atau membiarkan semua berjalan sebagaimana mestinya??? 
Aku sungguh bingung...........................
















/////////////////U like it??????//////////////////
/////////////////////////comment////////////////////////
//////////////////////////////Love ya................///////////////////////////////////////
^_~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Emo Anime

Vampire In Style

Jejaring Sosial Merebak